Kamis, 26 September 2013

RINDU TANGIS BAYI IDAMAN



Tujuh tahun menjalani ikatan pernikahan
Kita lewati penuh sayang dan berkasihan
Janji setia, seiring dan setujuan
Menghiasi asmara dan cinta dalam kebersamaan

Penghianatan tiada pernah terlintas di angan
Kesetiaan satu nikmat dalam ikatan
Walau tuhan belum mengabulkan harapan
Rindu kita akan tangis bayi idaman

Jangan pernah menyerah duhai istriku sayang
Jadikan nabi nabi tuhan sebagai panutan
Bukankah Nabi Ibrahim juga dalam penantian panjang
Hingga tuhan memberikan Nabi Ismail anak harapan

Tetap utuh dalam do’a dan usaha
Berbagi dengan sesama memberikan harapan
Perbanyak tawakkal janganlah lupa
Silaturrahmi saudara dan tetangga jangan terabaikan

Tiada ujian tanpa tujuan
Kesabaran kunci penenang jiwa
Semoga penantian ini tiada berkepanjangan
Hadirkan tangis bayi di bahtera kita

Puisi by Amar

Jumat, 20 September 2013

KASIH IBU



Dari lubuk hati ibu yang paling dalam
Sungguh kelahiranmu sangat ibu dambakan
Hadirmu memberi kesejukan mendalam
Melengkapi perjalanan ibu di alam penuh cobaan

Sembilan bulan dirimu dalam kandungan
Serasa tiada derita apa apa sampai melahirkan
Berjuta cinta ibu tancapkan pada anak harapan
Menepis rasa sakit dan perih yang ibu rasakan

Dua tahun dirimu dalam susuan
ASI ibu wujud berbagi dan pertautan  cinta kasih sayang
Siang malam Ibu dampingi dengan harapan
Kelak dirimu mewujudkan hidup yang tenang

Kini dirimu sudah memiliki kehidupan
Bersanding hidup dengan wanita rupawan
Melahirkan cucu cucuku yang tampan
Aku merasa bahagia walau tersisihkan

Kau berikan ibu tugas baru tambahan
Mengasuh anakmu, cucuku tersayang
Kujalani dengan penuh ketabahan
Karena kasihku padamu tidak akan pernah hilang

Puisi By. Amar

Sabtu, 14 September 2013

SENJA DI ATAS PEMATANG MERAH



Anyaman daun pandan lusuh di atas kepalamu
Kaos lusuh bergambar partai menempel di tubuhmu
Duduk bersila di atas tanah merah
Dihiasi cuaca sedikit gerah

Tetesan air mata membasahi pipi
Tiada terasa terus membanjiri
Kenangan manis istri tercinta menghiasi
Setahun sudah dikau di tinggal pergi

Puluhan kembang ditaburkan
Memberikan kesejukan adalah tujuan
Senja merah ikut menyaksikan
Betapa dirimu merindukan kasih pujaan

Gagal ginjal telah memisahkan dua insan
Apa daya tiada harta bisa di andalkan
Harga rumah sakit tinggi menekan
Membuat hati pasrah merelakan

Hatimu sedikit ragu akan ke adilan
Kemiskinan dihiasi penyakit ganas mematikan
Adakah tuhan telah melupakan
Hamba yang selalu sabar dalam penantian

Senja diatas pematang merah jadi saksi
Dirimu sangat setia mendampingi
Semoga tuhan memberimu rejeki
Bertemu istri tercinta di akhirat nanti

Puisi By. Amar