Dimasa lampau Indonesiaku tiada galau
Hamparan kemuning bulir padi menyilau
Tak mengenal panen yang tiada menentu
Para petani senantiasa bersatu padu
Swasembada pangan itu gelarmu
Para tetangga banyak berguru padamu
Berbagai jurus tani diambil darimu
Sampai tetangga taninya lebih maju
Ironis kondisi tanimu kini
Beras harus impor untuk pertiwi
Mana lahan luas dan suburmu kini
Mana persatuan tanimu, kenapa sirna kini
Bentangan luas lahan pertiwi tiada arti
Anak negeri seakan tiada menyadari
Tetua pun sibuk dengan debatnya sendiri
Nyaris tiada perbaikan tani pertiwi
Belum terlambat rasanya kembali
Pertiwi nan subur harus menjadi modal terkini
Ciptakan tani berdikari lan mandiri
Hasil panen sepantasnya tak di kebiri
Aku cinta padamu ibu pertiwi
Subur dan luas lahanmu jangan di akhiri
Bijak dalam membangun dewasa kini
Pasti gaung agrarismu bersinar kembali