Sabtu, 31 Agustus 2013

PERTIWI AGRARIS KINI - Puisi By Amar




Dimasa lampau Indonesiaku tiada galau
Hamparan kemuning bulir padi menyilau
Tak mengenal panen yang tiada menentu
Para petani senantiasa bersatu padu

Swasembada pangan itu gelarmu
Para tetangga banyak berguru padamu
Berbagai jurus tani diambil darimu
Sampai tetangga taninya lebih maju

Ironis kondisi tanimu kini
Beras harus impor untuk pertiwi
Mana lahan luas dan suburmu kini
Mana persatuan tanimu, kenapa sirna kini

Bentangan luas lahan pertiwi tiada arti
Anak negeri seakan tiada menyadari
Tetua pun sibuk dengan debatnya sendiri
Nyaris tiada perbaikan tani pertiwi

Belum terlambat rasanya kembali
Pertiwi nan subur harus menjadi modal terkini
Ciptakan tani berdikari lan mandiri
Hasil panen sepantasnya tak di kebiri

Aku cinta padamu ibu pertiwi
Subur dan luas lahanmu jangan di akhiri
Bijak dalam membangun dewasa kini
Pasti gaung agrarismu bersinar kembali

Kamis, 29 Agustus 2013

PERJUANGAN (Puisi By. Amar)



Biduk hidup ku kayuh perlahan
Semenanjung Indah suatu impian
Peluh dan air mata bergantian
Pandangan hati dan jiwa tetap kedepan

Ombak besar pernah ku hadapi
Ombak kecil apalagi
Hantaman badai pun tiada ku hindari
Bersama dirimu kekasih dan pujaan hati

Bak Cuaca silih berganti
Percayalah kasih,  ini tak akan menghalangi
Noktah impian sudah tidak jauh lagi
Tetap bergandeng tangan menjadi modal tinggi

Bila tiba saat yang di nantikan
Masa itu pasti akan ku buktikan
Semua buat kebahagiaan kasih pujaan
Semoga Allah memberi jalan dan mengabulkan

Jumat, 23 Agustus 2013

INDONESIA KITA (Puisi by Amar)



Kemashuran Majapahit lan Sriwijaya
Akar kuat dan bakal kelahirannya
Terbentang luas bernama Nusantara
Cinta Indonesia kita………

Harumnya membahana ke dunia
Bak Parfum penarik hasrat asa
Eloknya alam penambah nuansa
Sumber alam dan adat masyarakatnya juga

Sungguh semua modal utama
Harusnya nusantara jadi jaya
Melampaui negara tetangga
Bahkan diantara percaturan dunia

Duhai pembesar negeri
Saatnya bangun lan bangkit dari mimpi
Korupsi selayaknya kita akhiri
Lihat Indonesia kita kini

Ibarat gadis penari
Butuh setuhan gaya dan seni
Cantik dan anggun pasti tercapai
Kreasi datang dari lubuk hati

Selasa, 20 Agustus 2013

KUPU MALAM (Puisi by. Amar)



Harum semerbak menghiasi udara
Wangi itu dari seorang dara
Berpadu gelora dingin cuaca
Buat hasrat puncak menggelora

Kupu malam.....begitu akrab sebutanmu
Dirindu banyak penggemarmu
Namun cela juga banyak tentangmu
Dari sejak masa terdahulu

Malam berlalu penuh harapan
Serpihan imbalan jadi kehidupan
Resah memuncak kala kurang pelanggan
Bayangan wajah anakmu pun muncul di angan

Semoga kupu malam tiada putus harapan
Berjuang diri demi perbaikan
Bukankah tuhan tiada melupakan
Hanya waktu pasti menentukan

Sabtu, 17 Agustus 2013

ANDAI LO TAU (Puisi by Amar)



Andai lo tau……..
Galau hati gue gak menentu
Sebulan sejak gue ketemu
Lo begitu menggoda hatiku
Duh...hati gue jadi galau dan galau....

Andai lo tau….
Makan gue tambah nafsu
Apalagi kalo gue bayangin wajahmu
Gue lupa nambah porsi makan mulu
Duh...gimana dunk...berat badanku...

Andai lo tau..
Hati gue pengeeen banget ketemu
Iya...walau gue masih ragu
Lo mungkin belum tentu mau
Tapi semangat gue harus terus gue pacu

Andai lo tau........
Puisi ini mewakili hatiku
Gue cinta ama kamu
Semoga lo mau menerima daku
Ahaaa...Indahnya angan hatiku

KELABU DI DANAU MINI (Puisi by Amar)



Sabtu dihiasi sore nan cerah
Kita buat janji menjelajah
Hari minggu bersama sama tamasya
Mengunjungi danau mini…oh indahnya

Jalan kecil berliku....
Langkah kaki kita ayunkan walau jauh
Namun dihatiku tiada mengeluh
Diiringi rasa menggebu bersamamu kasihku

Putaran burung terbang diudara
Seakan menyambut tautan asmara
Kita bergandeng penuh mesra
Seakan danau mini milik berdua

Duduk berdua di bawah pohon “balakka”
Sepoinya hembusan angin menambah suasana
Seakan waktu tiada habisnya
Rasanya sehari pengen setahun lamanya

Dibalik senyum hangat bibirmu
Ada tersirat sedikit ragu
Membuat hatiku ingin tau
Adakah suasana biru menjadi kelabu

Bak angin tiba tiba menderu
Danau mini berubah menjadi kelabu
Cukup disini cinta kita…itu katamu
Duh....pedih di hati dan sangat pilu

Senin, 12 Agustus 2013

GEMBALA DESA (Puisi by Amar)



Hijau rerumputan di tanah landai……
Tempat berpaut gembala dengan hati
Sesekali seruling berbunyi
Alunan nada mengetuk di hati

Tiada resah cengkerama dengan sapi
Asa ingin melawan harga tinggi
Jadi pahlawan anak negeri
Melawan daging impor yang membanjiri

Gembala desa…
Perjuanganmu diharapkan warga
Semoga sapi gembala bertambah angka
Memenuhi pasar di jagat nusantara

Tularkan gembalamu ke seluruh penjuru
Tancapkan hasilmu sangat membantu
Tak kenal lelah dibanjiri pelu
Duhai gembala desa pahlawanku

Minggu, 11 Agustus 2013

BURUNG GEREJA JADI SAKSI (Puisi By. Amar)



Jejeran burung gereja
Barisan rapi seketika
Jadi saksi suatu berita
Team sukses mulai bekerja

Pemilu 2014 didepan mata
Beribu janji menggema
Sejahtera rakyat seakan utama
Bahkan sejak dahulu kala

Burung gereja mulai berdo’a
Harapan akan janji jadi realita
Pengobat luka lama masih terbuka
Semoga kali ini menjadi beda

Bijak dalam pilihan
Penentu masa depan
Butuh bukan sekedar pandangan
Nyata janji dengan tindakan

Burung gereja peduli
Warga harus lebih teliti
Sukseskan perhelatan dengan hati
2014 menjadi noktah perbaikan pertiwi

Kamis, 08 Agustus 2013

ASA MENYAMBUT TAKBIR (Puisi by Amar)



Penghujung ramadhan tiba
Takbir berkumandang pertanda
Kemenangan dihati para puasa
Sebulan lamanya menahan dahaga

Seiring pemilihan wali kota
Yang sudah di depan mata
Para balon berlomba lomba
Mengiringi takbir di penjuru kota

Ramai mobil dijalan raya
Satuan bahkan puluhan bercengkrama
Siapa lagi kalau bukan balon walikota
Menumbuhkan asa lewat takbir menggema

Warga pun ikut riang gembira
Seakan tiada menyadari muslihat asa
Rayuan suara bergandeng takbir  balon walikota
Hadirkan bangunan fatamorgana

Duhai para warga
Belajarlah dari cerita
Fatamorgana selalu membara
Akhirnya menghancurkan asa yang di damba

WAJAH MURAM MALAM (Puisi by Amar)



Libur panjang tiba
Beribu wajah berpacu di bandara
Menanti penerbangan tiba
Harapan tepat waktu penuhi asa

Antrian panjang turut menyerta
Penuh sesak bagasi pun ada
Wajah kurang manis si penjaga
Buat hati penumpang bertanya tanya

Keputusan pun tiba
Penerbangan tunda sampai pagi tiba
Ratusan wajah penuh rana
Celoteh angkara pun membahana

Malam menjadi muram tiba
Penerbangan di Nusantara....
Dihiasi penundaan seakan tiada lela
Perbaikan selalu menjadi asa
Semoga..........

Rabu, 07 Agustus 2013

DUSUN TEMBANG (Puisi by Amar)



Beningnya sungai
Cerianya ikan berenang
Tawa renyah bocah bermain
Suasana di air mengalir di sampingmu
Duh….rindunya hati bertandang

Malam dingin menghampiri
Suara gitar alunan lagu sedikit merdu
Muda mudi saling merayu
Diiringi cahaya bulan hampir berlalu

Dihiasi bukit barisan menyatu
Seiring nyanyian Enggang berlalu
Penduduk bekerja bersatu padu
Harapan panen menggebu
Duh...rindunya hati padamu

Aku pasti kembali padamu
Dengan hati pasti merawatmu
Damai dan tenang cirimu
Pasti akan kujaga selalu
Duhai…Dusun Tembang ku

ANGIN..BISIKKANLAH (Puisi by Amar)



Oh angin..bisikkanlah….
Lewat hembusan sepoimu
Kepada pecinta bumi pertiwi
Menunggu Bhakti lan karyamu
Perbaiki wajah negeri kini

Oh angin...bisikkanlah
Lewat tutur jujurmu
Jerit lapar bergemuruh
Dihiasi ribuan bahkan jutaan peluh
Hadir hampir memenjuru

Oh angin…bisikkanlah
Lewat tiupan rutinmu
Kupu malam bergerilya
Menghiasi malam dingin
Ber asa penggoda menghampiri

Oh angin...bisikkanlah
Lewat belai sejukmu
Penghulu negeri tercinta
Gembira tiada tara
Lupa amanah berbangsa

Oh...angin....bisikkanlah.......

Selasa, 06 Agustus 2013

BALADA ANAK TANI (Puisi by Amar)



Kemuning bulir padi
Gairah si burung pipit menghampiri
Resah si anak tani mengawasi
Sesekali berlari menghalau si burung pencuri

Matahari meninggi harapan hati
Pertanda burung pipit harus pergi
Lega di hati si anak tani
Bayangan panen menari nari di hati

Nun jauh disana
Kemajuan kota mulai menghampiri
Sawah sawah berganti profesi
Dihiasi property dan gedung gedung tinggi

Masih adakah nanti balada anak tani
Kemuning bulir padi adakah masih rapi
Cengkerama burung pipit pencuri
Adakah bisa dinikmati……

C I N T A (Puisi by Amar)


Bahagia……
Tatkala berbunga dan merekah

Nun jauh di lubuk hati pria dan wanita

Tak perlu logika atas hadirnya

Merasuk jiwa muda dan dewasa


Indah…..
Tatkala bersambut dengan semangat jiwa

Sepanjang masa bernada menggelora

Susah dan sedih seakan sirna

Memacu asa pun selalu bergairah


Perih...
Tatkala rasa mulai ternoda

Gundah gulana semakin melanda

Hidup dan asa pun merana

Ruang dan waktu penuh hampa


Sakit...
Tatkala pupus di jiwa dan raga

Hampir sulit ada pengobat rasa

Musnah bahagia yang di damba

Berlalu dan sirna tiada tara

Bijaklah dengan CINTA